Laman

Minggu, 12 Mei 2013

TA 122/44 Part 1

Lama sekali tidak update di blog pribadi..Sibuk TA bray..:D

Alhamdulillah dari awal tahun sampai dengan bulan ke 5 ini, lancar sampai tahap 3 Tugas Akhir. Tinggal 1 langkah lagi buat menyelesaikan kuliah Strata 1. Doakan semoga tetap lancar dan dapat selesai tepat waktu,.. Amin

Trimakasih buat teman-teman semuanya yang sudah membantu saya sampai tahap 3 ini.. wabilkhusus kagem brow WAW, brow Ferit, Brow Ancrit, dan ArsitekBisaGila..

Upload foto-foto after sidang dulu,. Moment langka, sekali seumur hidup..hehhe :P


  • Hasil iseng-iseng,. punya brow Kuro, Brow Baba, & punya saya sendiri..:D




  • Teman Seperjuangan TA 122/44, nggk apalah narsis dikit..:D





Masih ada 1 langkah lagi, Fokuss, Fokuss, Fokuss...
Pokoknya Keep Calm and Forza Juve..:D *halahopoiki

Tunggu hasil akhir dari saya dan teman-teman,. Semoga dapat saya upload lagi di TA 122/44 Part 2..:D

Jumat, 16 November 2012

Arsip Kuliah Struktur & Konstruksi 3 (Struktur Shell)

Pengertian Struktur Shell

Pada dasarnya shell diambil dari beberapa bentuk yang ada di alam seperti kulit telur, tempurung buah kelapa, cangkang kepiting, cangkang keong, dan sebagainya (Curt Siegel).
Menurut Joedicke (1963) strukutur shell adalah plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya. Sedangkan menurut Schodecik (1998), shell atau cangkang adalah bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Sejalan dengan pengertian di atas, menurut Ishar (1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan lengkung. Jadi, struktur yang tipis datar atau lengkung tebal tidak dapat dikatakan sebagai shell. Istilah cangkang oleh Salvadori dan Levy (1986) disebut kulit kerang. Sebuah kulit kerang tipis merupakan suatu membrane melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang dapat  diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu membrane ideal. Di bawah beban, suatu kulit kerang tipis adalah stabil di setiap beban lembut yang tidak menegangkan pelat secara berlebihan, karena kulit kerang tidak perlu merubah bentuk untuk menghindari timbulnya tegangan-tegangan tekan. 


Sifat-sifat Lokal Permukaan Kulit Kerang
Dalam usaha untuk memperoleh suatu pengertian yang sempurna mengenai perilaku structural dari struktur-struktur lengkung dua dimensi, seperti membrane dan kulit kerang adalah penting untuk pertama kalinya mengenai sifat-sifat geometris dari permukaan mereka. Sifat-sifat ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :
a. Sifat-sifat local, yang menentukan geometri dari permukaan segera sekitas suatu titik.
b. Sifat-sifat umum, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai suatu keseluruhan.
Permukaan-permukaan dibagi kedalam tiga kategori yang berbeda tergantung kepada variasi dari kelengkungan mereka disekitar satu titik :
1. Kalau kelengkungan pada suatu titik dalam semua arah mempunyai tanda sama, maka permukan disebut sinklastik pada titik tersebut.

Fungsi Struktur Shell 

Struktur shell biasanya digunakan hanya dalam keadaan dimana persyaratan struktur khusus diperlukan untuk mencapai tingkat efisiensi struktur yang tinggi, baik karena diperlukan bentang yang sangat panjang atau karena diperlukan berat struktur yang sangat ringan.

Persyaratan Struktur Shell

Suatu struktur shell harus mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or double curved),
2. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya,
3. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan.

 

Klasifikasi Shell

Bentuk-bentuk dasar dari cangkang
Variasi bentuk cangkang yang tak terhingga banyaknya dapat digolongkan menurut berbagai cara (metoda) penggolongan. Prinsip dari tiap metode tersebut adalah merupakan penyederhanaan dalam bidang kerjanya, sesuai dengan penggunaanya. Konstruktor membuat penggolongan atas struktur sesuai bentuk yang sama. Dalam analisa geometric pembagian bentuk didasarkan atas hukum aljabar dan trancedental surface. Arsitektur dapat lebih bertolak pada bentuk-bentuk luar dan menggolongkannya ke dalam bentuk-bentuk dasar tanpa mengabaikan hal-hal diluarnya. Atas dasar ini bentuk-bentuk cangkang di sini dibagi menurut tipe kelengkungan permukaannya sebagai berikut :
1. Cangkang melengkung ke satu arah
2. Cangkang melengkung ke dua arah
3. Cangkang dengan bentuk bebas (free form).


Klasifikasi shell dibagi menjadi 2 :
1.  Sesuai bentuk umum terjadinya
     - bidang putaran (rotational surface)
     - pergesaran bentuk dasar (translational surface)
     - pergeseran bentuk dasar pada 2 bentuk dasar   bersilangan (ruled surface)
2.  Sesuai lengkungan permukaan
     - lengkung tunggal (single curved)
     - lengkung ganda (double curved)


Bentuk shell dibagi menjadi 2 :
1.    Cangkang terbentuk dengan cara memutar garis lurus
-    Kerucut
-    Kubah setengah bola
-    Kubah  ellips
-    Kubah Parabola
-    Torus
 
2.    Cangkang terbentuk dengan cara menggeser garis-garis lengkung
-   Tabung lingkaran
-   Tabung Parabola
-   Tabung Ellips

Pada hakikatnya pembagian ini juga erat pengertiannya dari sudut konstruksi, yang ketiga dasar tersebut mempunyai perbedaan dasar yang structural pula.
Menurut Ishar (1995), struktur shell dibagi kedalam beberapa kategori, yaitu :
*      Shell silindrical
*      Shell rotasi
*      Shell kubah
*      Shell Torus
*      Shell conoida
*      Shell hyperbolis parabola (Hypar)
*      Shell dengan bentuk bebas (Free form shell)


Sedangkan menurut Joedicke (1963), bentuk struktur shell dibagi menurut tipe kelengkungan permukaannya sebagai  berikut :
1. Singly curved shell, terbentuk dari perpindahan garis lurus yang melebihi bentuk lengkung.

2. Doubly curved shell with principle curves in the same direction (domical shell) dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap sumbu pada bidang tersebut dan membentuk lengkungan kearah sumbunya.
3. Dubly curved shell with principle curves in opposite direction (hiperbolik paraboloid).


4. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite direction yang memberikan contoh prinsip-prinsip alternative arah lengkungan.


Penggolongan Shell berdasarkan Proses Pembentukannya :
  1. Permukaan Garis (ruled surface)
-           Bidang yang terbentuk dengan menggerakkan garis lurus awal pada satu/dua   garis pengarah


2.       Permukaan Geseran (Translational surface)
-          Yaitu bidang yang diperoleh jika suatu garis lengkung digeser sejajar terhadap garis lengkung cembung lainnya dan pergeserannya terjadi secara pararel.



Penggolongan Shell berdasarkan Kedudukan Kurva :
  1. Kurva-kurva membuka kearah yang sama (synclastic)


  1. Kurva-kurva kearah yang saling berlawanan (antisynclastic)

 
Hypar
§  merupakan suatu bidang geseran (translational surface) yang terbentuk jika suatu parabola yang membuka kebawah digeser secara sejajar diri sendiri terhadap suatu parabola yang membuka ke atas dan digeser diri sendiri terhadap suatu parabola yang membuka ke bawah atau
§  hypar yang terbentuk jika kedua garis lengkung tersebut merupakan garis lurus yang saling bersilangan (rulled surface)




Hypar terbagi atas 2 macam, yaitu :
·         Hypar with curved edges (tepi-tepi lengkung)
·         Hypar with straight edges (tepi-tepi lurus)











Sumber :


Candela, The Shell Builder, Colin Faber Reinhold Publishing Corp, New York
Ishar, H.K; 1995, Pedoman Umum Merancang Bangunan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Joedicke, Jurgen, 1963, Shell Architecture, Reinhold Publishing Corporation, New York
Schodeck, Daniel L; 1980, Structure, USA Prantise Hall- Inc
Sutrisno, R; 1983,Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Gramedia, Jakarta
Salvadori, Mario, M. Levy,1986, Desain Struktur Dalam Arsitetektur (Terjemahan), Erlangga, Jakarta
www. greatbuildings.com
www.archdialy.com