Laman

Jumat, 14 Oktober 2011

"Prospek - Refuge" menurut Frank Lloyd Wright

  • Prospek dan Konsep Tempat Berlindung (Refuge) menurut Frank L.W

Menurut Frank Llyod mengembangkan konsep “prospek-teori tempat berlindung (refuge)”, yang pertama kali diterapkan oleh seorang arsitek yang bernama Jay Appleton, yang mengmengilustrasikan konsep prosek refuge sebagai hubungan antara “target mangsa” dan “persembunyian dari binatang pemangsa”
Konsep tersebut dianalogikan sebagai sebuah gua. Manusia tidak hanya butuh dilindungi di sebuah tempat seperti gua. Akan tetapi juga dibutuhkan prospek luar ruangan dimana dimungkinkan mereka melihat serangan dari luar. Ini berarti bahwa dalam ruangan gua mempunyai peranan ruang yang dapat diraba, sementara diluar ruangan bekerja sebagai gambaran lingkungan dimana makanan dan minuman dapat diperoleh.

Konsep prospek dan refuge muncul dari Wright Monisme yang dalam pemikiran arsitekturnya menyebutkan bahwa prospek dan refuge saling berhubungan. Prospek sebagai objek, dan refuge sebagai subjek. Prospek meliputi karakter kecerahan / pencahayaan, landscape yg luas sebagaimana di luar gua. Sedangkan ruang bermukim / berlindung ( refuge ) merupakan tempat yang sempit, gelap seperti didalam gua. Wright menekankan bahwa penyatuan alam dan penghuninya melalui pengalaman empiris akan mendekatkan keduanya (alam dan bangunan). Konsep ini dibuktikan Wright pada hampir semua karya-karya arsitekturnya.


  • Bentuk Dasar ruang prospektif melalui penghancuran kotak

Teori Wright “Destruction of the Box” sangat berpengaruh pada “De Stjil” dimana menekankan pada ruang yg mudah bergerak. “De Stijl” merupakan proses pembagian kubus menjadi rancangan. Bagian-bangiannya menjadi 6 rancangan (atap,lantai dan 4 tembok) dari rangkaian yg mudah dilepas atau dipindahkan.
Sebagai hasil penghancuran box, karakter Monisme di karya Wright dapat diklasifikasikan menjadi empat teknik arsitektural.

Pertama, kotak yang hancur dari tengah keseluruh arah, ruang dapat menjauh dan berisi kekuatan dinamis yang menyatukan topografi tanah dan ekologi lingkungan.

Kedua, konsep menyatukan lingkungan dan manusia muncul dalam materi aksitektur. Inilah yang Wright gunakan, batu,kayu, kaca dll. Kebanyakan hampir sama dengan material alam. Wright secara khusus memperlakukan kaca sebagai material alam “sejenis kristal yg terbuat dari udara yg tertekan”.

Ketiga, proses pemecahan box menjadi lebar dan atap yang rendah menegaskan karakter utama dari gaya yang unik arsitektur Wright. Atap bidang datar ini seperti “perlindungan bagaikan sayap yg lebar dan besar dari burung yg melindungi anaknya”. Sementara interior bangunan dilindungi oleh atap datar yang luas , ini juga memiliki prospek merubah gambaran dari luar.

Keempat, menyatukan penghuni dengan alam melalui sudut jendela, dengan menghilangkan kerangka sudut vertikal pada pojok jendela. Tidak adanya bingkai disudut jendela, dia mampu mendalami penyatuan subjek dan objek.

  • Prospek Eksterior, Interior dan Konsep Pemukiman ( Refuge )

Konsep prospek eksterior pada bangunan menurut Wright dapat diartikan sebagai hubungan yang berdasar pada monisme yg dihasilkan antar alam dan penghuninya. Prospek eksterior dilihat dari dalam ke luar ini dimaksudkan oleh arsitek untuk membiarkan objek yaitu alam dan subjek yaitu yang menetap sebagai sebuah identitas.

Bagian luar dan dalam bangunan dihubungkan oleh kaca yang dianggap oleh Wright sebagai udara yg mengkristal diantara keduanya. Oleh karena itu penekanan ruang interior dan perluasan bagian luar dapat disatukan tanpa adanya penghalang.
Rancangan Wright menekankan pada arsitek yg lebih bernuanasa alam.

Konsep Interior pada bangunan menurut Wright, ruang publik seperti ruang tamu atau hall besar dibuat maksimal untuk menghasilkan interior yang dramatis dengan ruangan khusus yang sangat nyaman. Ini adalah pilihan paling efektif dimana interior dapat meningkatkan rasa komunitas atau kebersamaan diantara penghuni untuk meningkatkan fungsi ruang publik.

  • Beberapa Studi Kasus Karya Wright  
  1. The Schwarts House, 1939
Pertama, ikatan horisontal yang panjang yang mengenalkan perubahan arah cahaya sesuai perubahan posisi matahari memungkinkan ikatan tersebut merasakan energi alam bahkan didalam rumah dengan membiarkannya terbuka seharian. Kedua, langit-langit yg lebih rendah dibagian ruang tamu menyediakan perlindungan dan menghasilkan rasa kebebasan dibanding dengan yang memiliki langit-langit yg tinggi.
    

        2. The Palmer House, 1950

Bangunan ini menampilkan prospek eksternal yg kuat dengan menggunakan modul segitiga yg unik. Tingkat ruang2-ruang privasi seperti kamar tidur, kamar mandi dan koridor lebih ditekankan dan gelap, ruang publik yg terang seperti ruang makan, ruang keluarga diperluas secara maksimum dan penuh dengan cahaya. Kontras prospek eksterior tersebut bahkan terlihat melalui bentuk atapnya. Semenjak energi ruang mengalir berlanjut dari penekanan menuju perluasan , arah pergerakan berpindah secara aktif dari ruang pribadi menuju ruang publik. Sebagai hasilnya, penghuni merasa lepas dari tekanan dan suasana ruang pribadi yang membiarkan mereka berbagi dalam kebersamaan.


        3. The Edgar Kauftman House, 1936

Tampilan eksterior bangunan ini disebut sebagai “Air yg Bejatuhan”, terlihat dari ketrampilan pemecahan box nya Wright. Interior dari rumah ini ditekankan pada serendah rendahnya ketinggian langit-langit. Sementara bagian luar diperluas sebagai ruangan cahaya dan tak terbatas. Oleh karena itu sebagai tempat berkumpul baik ruang pribadi atau publik, semua bagian dalam berlawanan dengan perubahan eksterior.


         4. The Johnson Wax Administration Building, 1936

Prospek interior dalam bangunan ini lebih dominan yg dirancang untuk mengatasi ketidakmampuan prospek eksterior yang lahan sekitarnya dialokasikan pada area perindustrian. Bentuknya yang lebih menyerupai bentuk jamur, digunakan sebagai kolom dan dihubungkan dengan lempengan, cahaya dapat masuk diantara struktur-struktur tsb. Prospek interior menciptakan gambaran seperti ditengah hutan. Melalui prospek ini setiap penghuni atau pekerja memiliki rasa kebersamaan dengan elamen alam yang diperkenalkan dalam interior bagunan sebagai pengganti elemen luar ruangan.


         5. The Meeting House of The Unitarian Church, 1947

Seperti uraian pada bangunan Johnson Wax, prospek interior mendominasi interior Gereja. semua pintu masuk dan ruangan di bangunan tersebut dipendekkan dan ditekankan sebagai ruangan untuk berlindung. Sedangkan ruang pertemuan relatif dipertegas dengan cahaya yg terang dan langit2 yang tinggi.
Ruang pertemuan dibuka dengan maksud sisi horisontal dibalik mimbar dapat menghasilkan siluet dari cahaya yang masuk yang mampu menciptakan prospek interior yang dinamis dalam pembentukan rangka langit-langit.


Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pertama, dalam membangun bentuk dasar ruang, Wright menggunakan konsep perusakan kotak (destruction box).
Kedua, dalam mendesain sebuah hunian ( refuge ), Wright selalu menimbang antara eksterior dan interiornya. Menurutnya alam dan hunian ( prospek dan refuge ) adalah elemen yang saling berhubungan. Wright selalu menekankan penyatuan alam dengan penghuninya. Konsep ini dibuktikan Wright pada hampir semua karya-karya arsitekturnya. Rancangan Wright menekankan pada arsitek yang lebih bernuanasa alam.

Minggu, 28 Agustus 2011

DIII Desain Arsitektur Undip 2008

Perpisahan bukan berarti putus atau tidak akan bertemu lagi,,tapi justru akan mempererat tali persaudaraan dan akan menumbuhkan rasa saling memiliki...

Tetap bawa dan jaga nama baik Almamater kita, dan semoga menjadi manusia yang berguna dimanapun kita berada...

Berharap dipertemukan kembali dikondisi yang berbeda...^_^

bangga menjadi mahasiswa Arsitektur Undip



*ArsitekBisaGila







lainnya ada disini,, klik disini

Jumat, 10 Juni 2011

TA 28

Alamdulillah,,2 bulan sudah mengerjakan tugas ini,,dan akhirnya dinyatakan lulus....

Dengan judul TA Redesain Gedung Pendidikan Kampus Unsoed,,ane bisa mnyelesaikan study D3 Desain Arsitektur di Universitas Diponegoro....

Trimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mensupport,,khususnya anak - anak ArsitekBisaGila...suksess buat semuanya....^.^


Sedikit hasil dari Tugas Akhir ane..

Rabu, 25 Mei 2011

Ya Alloh...


Lancarkanlah Tugas Akhir hambaMu ini...mudahkanlah dalam menyelesaikan kewajiban....


dan berikanlah kelancaran serta kemudahan pada temen2 hamba Ya Alloh....Aminn



sukses buat anak2 TA Desain Arsitektur Undip angkatan 2008...



*ArsitekBisaGila_

Kamis, 24 Maret 2011

Pameran KKL Archi 08

Syukur Alhamdulillah,,pameran KKL D3 Archi Undip 08 berjalan dengan suksess....

Salutt bwat tmend2 semua,,"LUARR BIASAA"

Usaha yang tak kenal lelah,,mulai dari persiapan sampai dengan dekorasii,,semua mantabb....

ArsitekBisaGila memang Gila...


Sedikit kenang - kenangan dari pameran :

  • Tema


  • Peresmian Pameran


  • Ciputra World Surabaya




  • Kuta Bex



  •  GWK


  


  • Desa Adat Tenganan 


 


  • Ulu Watu



  • BAC ( Bali Art Center )



  • Perumahan Pesona Agung Graha Adi II Bali




  • Graha Pecatu ( Dream Land )







Sedikit sebagai kenang - kenangan yang tak akan didapat dilain waktu....Selamatt bwat tmend2 Archi 08...
Saatnya fokuss di TA...SUKSESss....
Aminn....^_^

Jumat, 04 Maret 2011

Real Estate


PENGERTIAN REAL ESTATE

II.I  Real Estate secara Umum
REAL ESTATE berasal dari Bahasa Inggris, yang asal katanya berasal dari bahasa Spanyol. REAL = ROYAL = kerajaan. REAL ESTATE = adalah sebagai suatu kawasan tanah yang dikuasai oleh raja, bangsawan dan landlord (tuan tanah pada jaman feodal diabad pertengahan), atau singkatnya properti milik kerajaan. (lihat : "The Cash Flow Quadrant" by Robert T Kiyosaki halaman 146)

Munculnya istilah “ Real Estate “ sudah sejak zaman pemerintahan raja – raja Inggris, yang dikenal dengan istilah tenure, yaitu suatu hal yang berkaitan dengan pengaturan bentuk penguasaan tanah menyangkut hubungan raja dengan rakyatnya.  Pengertian real estate sering kali tidak dibedakan dengan real property, yaitu barang atau milik tetap, barang tak bergerak ( Echols dan Sadily, 1990 : 468 ).  Namun keduanya juga merupakan bagian dari pengadaan perumahan rakyat. Sebenarnya real estate sendiri lebih mengacu pada hak atas tanah dan pengolahannya, serta segala hal yang menyangkut peraturan untuk memiliki dan mengusahakannya. Sedangkan real property adalah hak untuk memiliki, menggunakan, dan menikmati manfaat dari tanah / harta / suatu perwujudan hak yang tidak bisa diganggu gugat.  Di Amerika Serikat, tanah yang dimaksud tidak terbatas pada permukaannya saja, melainkan juga meliputi bagian di bawah dan di atasnya.

Real estate sering dianggap sinonim dengan real property (kadang-kadang disebut juga realty), berbeda dengan milik pribadi, atau personalty. Namun, untuk keperluan teknis, beberapa orang lebih memilih untuk membedakan real estate, mengacu pada tanah dan perlengkapan sendiri, dari harta yang nyata, mengacu pada hak kepemilikan atas real estat. Estate riil dan properti estat digunakan terutama dalam hukum umum, sedangkan yurisdiksi hukum sipil mengacu bukan untuk harta tak gerak.
Meskipun nama, real estate tidak ada hubungannya dengan konsep realitas (dengan kata lain, hukum tidak mempertimbangkan real properti lebih "nyata" daripada milik pribadi). Ini bukan berasal dari prinsip feodal bahwa dalam sebuah monarki, semua tanah dianggap milik raja. Jadi awalnya real estate istilah setara dengan "real kerajaan", sebenarnya berasal dari Royale Perancis, seperti yang Normandia berbahasa Perancis yang diperkenalkan ke Inggris dan feodalisme sehingga bahasa Inggris; serumpun ke Bahasa Spanyol nyata.

Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, pengertian mengenai industri Real Estat tercantum dalam PDMN No.5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri Real Estate.  Dalam peraturan ini pengertian industri Real Estate adalah perusahaan property yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata.

Berdasarkan Pemendagri No.3 Tahun 1987 disebutkan bahwa real estate yang selanjutnya disebut perusahaan pembangunan perumahan adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang usahanya bergerak dalam bidang pembangunan perumahan dan pemukiman yang dilengkapi dengan fasilitas sosial, fasilitas umum, dan prasarana lingkungan yang diperlukan oleh masyarakat penghuni lingkungan permukiman dan sekitarnya.

Menurut C. Djemabut Blaang ( 1986 ) profesi Real Estate di Indonesia secara resmi lahir pada tahun 70-an ketika pemerintah orde baru telah berhasil menaikkan tingkat pendapatan perkapita.  Kenaikan pertumbuhan ekonomi akan membawa konsekwensi penyediaan sarana dan prasarana untuk investasi serta aktivitas kehidupan lainnya.  Di pihak lain telah mengubah industri konstruksi yang semula pasif dan lebih berorientasi pada anggaran pembangunan.  Pemerintah menjadi tumbuh dan berkembang melahirkan pemrakarsa pembangunan yang disebut dengan pengusaha bangunan ( developer / pengembang ).

Dalam pasal 5 ayat 1 PMDN No.5 Tahun 1974 tentang pelaksanaan kebijaksanaan mengenai penyediaan dan pemberian tanah disebutkan batasan pengertian perusahaan pembangunan perumahan adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan perumahan dari berbagai jenis dalam jumlah besar dalam satu areal tanah yang merupakan satu kesatuan lingkungan pemukiman, yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan fasilitas sosial yang diperlukan masyarakat yang menghuninya.

Dengan perkembangan kepemilikan properti pribadi, real estat telah menjadi area utama bisnis. Pembelian real estate membutuhkan investasi yang signifikan, dan masing-masing bidang tanah memiliki karakteristik yang unik, sehingga industri real estate telah berevolusi menjadi beberapa bidang yang berbeda. Spesialis sering diminta untuk menilai real estate dan memfasilitasi transaksi. Beberapa jenis usaha real estate meliputi:

·         Penilaian - Profesional penilaian layanan
·         Brokerages - Membantu pembeli dan penjual dalam transaksi
·         Pengembangan - Meningkatkan lahan untuk penggunaan dengan menambahkan atau mengganti bangunan
·         Manajemen Properti - Mengelola properti untuk (s) pemiliknya
·         layanan Relokasi - Relokasi orang atau usaha negara yang berbeda

Dalam setiap bidang, bisnis mungkin mengkhususkan diri dalam jenis tertentu real estat, seperti properti perumahan, komersial, atau industri.
Selain itu, hampir semua bisnis konstruksi efektif memiliki koneksi ke real estate.

Ada berbagai jenis real estat, dan cara yang berbeda untuk berinvestasi di dalamnya. Adalah cara yang terbaik bagi Anda untuk memutuskan, sesuai dengan kebutuhan khusus Anda. Berikut adalah beberapa cara untuk mempertimbangkan, dengan kelebihan dan kekurangan.
1. Sewa rumah. Keuntungan: Salah satu cara mudah untuk memulai, dan kembali baik jangka panjang atas investasi. Kekurangan: Menjadi pemilik tidak menyenangkan, dan Anda biasanya menunggu lama untuk membayar besar-off.
2. Rent-ke-rumah sendiri. Keuntungan: Bila Anda membeli, kemudian menjual pada pengaturan sewa-untuk-sendiri, Anda mendapatkan sewa yang lebih tinggi, dan pembeli biasanya bertanggung jawab untuk pemeliharaan. Kekurangan: pembukuan adalah rumit, dan penyewa kebanyakan tidak lengkap pembelian (ini dapat keuntungan juga, tetapi ini berarti pekerjaan lebih bagi Anda).
3. Penghasilan rendah penyewaan. Keuntungan: Sama seperti dengan penyewaan, tetapi dengan arus kas yang lebih tinggi. Kekurangan: sebagaimana yang sama dengan penyewaan lain, tetapi dengan lebih banyak perbaikan dan masalah penyewa.
4. Fixer-bagian atasnya. Keuntungan: Sebuah pengembalian atas investasi Anda cepat, dan dapat lebih bekerja kreatif. Kekurangan: Tinggi risiko (unpredictables banyak) dan Anda mendapatkan dikenakan pajak berat pada mendapatkan.
5. Beli uang tunai, menjual untuk istilah. Keuntungan: Anda mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan membayar uang tunai untuk mendapatkan harga yang baik, dan menjual dengan syarat mudah untuk mendapatkan harga tinggi DAN bunga yang tinggi. Kekurangan: Anda mengikat modal anda untuk waktu yang lama.
6. Beli tanah, dibelah dan menjualnya. Keuntungan: Ini lebih sederhana daripada kebanyakan investasi real estat, dengan kemungkinan keuntungan besar. Kekurangan: Ini dapat mengambil waktu yang lama, dan Anda memiliki biaya, tetapi tidak ada arus kas sementara Anda menunggu.
7. Boarding rumah. Keuntungan: Anda bisa mendapatkan arus kas lebih banyak menyewa rumah dengan ruangan, terutama di kota perguruan tinggi. Kekurangan: Anda bisa mendapatkan sakit kepala lebih banyak menyewa rumah dengan ruangan, terutama di kota perguruan tinggi.
8. Komersial real estate. Keuntungan: Panjang sewa triple-net istilah berarti manajemen kecil dan pengembalian yang tinggi. Kekurangan: pasar Tough masuk ke, dan Anda dapat kehilangan pendapatan di depan toko-toko kosong selama satu tahun pada suatu waktu.
9. Membeli, tinggal di dalamnya, dan menjual. Keuntungan: Hukum pajak baru berarti Anda dapat memperbaikinya, dan menjualnya untuk keuntungan bebas pajak besar setelah dua tahun, kemudian mulai proses lagi. Kekurangan: Anda harus pindah banyak.
10. Spekulasi. Keuntungan: Membeli di jalan pertumbuhan dan menahan sampai kenaikan nilai dapat menghasilkan keuntungan yang besar, terutama jika Anda membeli rendah untuk memulai. Kekurangan: Harga tidak yang diprediksi, Anda memiliki beban dengan pendapatan tidak saat Anda sedang menunggu, dan biaya transaksi bisa makan banyak keuntungan. 
.
II.II.   FUNGSI
Di dalam kegiatannya sebagai salah satu unsur atau elemen penyelenggaraan pembangunan perumahan, suatu Real Estate memiliki fungsi sebagai berikut :
1.    Sebagai perencana ( designer )
Real Estate merencana dan merancang sendiri proyek perumahan yang akan dilaksanakan, berikut sarana dan prasarana yang harus disediakan.
2.    Sebagai  pengawasan ( supervisor ).
Real Estate dapat mengawasi sendiri segala kegiatan maupun jalannya proyek pembangunan perumahan yang terjadi dilapangan.
3.    Sebagai pembangun
Sebagai penyelenggara pembangunan perumahan, maka Real Estate harus dapat mengerjakan sendiri pembangunan proyek perumahan, termasuk masalah biaya yang ditanggung sendiri.
4.    Sebagai Penjualan ( produsen ).
Dalam memasarkan produk perumahan kepada konsumen, maka Real Estate sebagai produsennya mempunyai wewenang untuk menjual,  memasarkannya dengan harga yang ditentukan sendiri, beserta fasilitas KPR dan suku bunganya serta keuntungan untuk pihak pengembang sendiri.

Suatu Real Estate dalam kegiatan pembangunannya sangat memerlukan adanya persetujuan pemerintah kota karena Persetujuan Perijinan Planning berupa rancangan kapling jalan dan jaringan utilitasnya harus ada.  Terdapat tiga tahapan perijinan, yaitu :
1.    Perijinan Rencana Umum setelah direview oleh Badan Perancangan Kota.
2.    Persetujuan resmi untuk Land Planning Engineering, termasuk batasan-batasan tata guna lahan baik individu maupun umum.
3.    Pengamanan Kontrak antara Real Estate dengan sub kontrak yang harus diketahui oleh pemerintah baik kualitas maupun kuantitas sebagai bagian dan pengawasan pembangunan.

Persyaratan Pengaruh Lingkungan ( Environmental Impact Statement ) dalam rangka manjaga keserasian dan kelestarian ekologi lingkungan,  Real Estate harus menyerahkan data-data sebagai berikut :
a.    Deskripsi proyek.
b.    Pengaruh lingkungan pada kondisi geografis, lahan, kebisingan, udara, kualitas udara, kualitas air, vegetasi dan kehidupan fauna, ruang terbuka dan preservasi lingkungan.
c.    Pengaruh pembangunan yang tidak dapat dihindari.
d.    Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi pengaruh negatif pembangunan.
e.    Usulan perbaikan lingkungan.
f.     Hubungan penggunaan jangka panjang.
g.    Kesanggupan penggantian sumber-sumber yang rusak akibat pembangunan sehingga ekologi lingkungan tetap terjaga.


II.III.  MACAM REAL ESTATE

Macam Real Estate
Berdasarkan kemurnian usahanya, Real Estate terbagi atas :
·         Real Estate murni, artinya perusahaan tersebut hanya berkecimpung dan bergerak dalam usaha perencanaan dan perancangan serta pemukiman saja.
·         Real Estate campuran, artinya selain berkecimpung dalam usaha perencanaan dan pemukiman juga merangkap usaha lain, misalnya kontraktor ataupun supplier.

Berdasarkan harga rumah yang dijual, perusahaan Real Estate dibagi menjadi  :
·         Perusahaan Real Estate BTN, merupakan perusahaan pambangunan yang sebagian besar produknya adalah rumah sederhana (T-36, T-45) dan rumah sangat sederhana (T-15, T-21), yang diperuntukkan bagi penghuni yang berpenghasilan maksimal Rp. 300.000,00.
·         Perusahaan Real Estate menengah, adalah perusahaan pembangunan yang salah satu cirinya adalah menyediakan rumah sesuai dengan KPR Bank Sejahtera atau KPR Bank swasta lainnya. Rumah yang dibangun bervariasi, antara tipe 45 ke atas dengan kualitas bangunan di atas standar BTN.
·         Perusahaan Real Estate mewah, merupakan perusahaan pembangunan yang terutama membangun rumah mewah, baik dalam luas maupun kualitasnya, dengan tipe non standar dan dibuat sesuai dengan permintaan pembeli.

Berdasarkan asal modalnya Real Estate dibagi menjadi dua, yaitu
·         Modal Swasta
Dalam pasal 5 ayat 2 PMDN No.5 tahun 1974, apabila subyek hukumnya swasta, maka perusahaan itu wajib memenuhi persyaratan sebagai badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia dan jika badan itu bermodal asing, harus berbentuk perusahaan campuran dengan modal nasional.  Kepada badan hukum swasta ini akan diberikan tanah hak guna bangunan / hak pakai atas tanah menurut kebutuhan dan berdasarkan peraturan yang berlaku.

·         Modal dari Pemerintah Pusat / Daerah
Jika modal berasal dari pemerintah pusat / daerah, maka dapat diberikan hak pengolahan, hak guna bangunan, hak pakai.  Sedangkan jika diberikan hak miliknya tidak akan putus hubungan antara pemegang hak pengelolaan atas tanah tersebut.

Minggu, 06 Februari 2011

Jasa Konsultasi dan Lingkup Kegiatannya


Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Nomor : 023 / KPTS / CK / 1992, yang disebut perencana / arsitek / konsultan perencana / konsultan ahli adalah perorangan / badan hukum yang melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang perencanaan karya bangunan atau perencanaan lingkungan beserta kelengkapannya.

Konsultan dibagi menjadi beberapa sub bagian :
1.       Konsultan Menejemen Konstruksi
·         Melaksanakan pengendalian pada tahap persiapan, tahap perencanaan, dan tahap konstruksi, baik di level program maupun pada level oprasional, dan pngendalian tersebut meliputi pengendalian waktu, pengendalian biaya, pencapaian sasaran fisik, dan tertib administrasi.
·         Konsultan menejemen konstruksi digunakan untuk pekerjaan :
ü  Bangunan bertingkat lebih dari 4 lantai,
ü  Bangunan dengan luas total lebih 5000 m2,
ü  Bangunan khusus,
ü  Bangunan yang melibatkan lebih dari 1 ( satu ) konsultan perencana maupun pemborong,
ü  Bangunan yang dilaksanakan lebih dari 1 ( satu ) tahun anggaran ( multiyear project ).
·         Kegiatan menejemen konstruksi pada tahap persiapan adalah membantu pengelola / pemilik proyek dalam pengadaan konsultan perencana, membantu kontrak pekerjaan perencanaan, dsb.
·         Kegiatan pada tahap perencanaan adalah mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan perencanaan oleh konsultan perencana, memberikan konsultasi kegiatan perencanaan, mengendalikan program perencanaan, melakukan koordinasi pihak – pihak yang terlibat pada tahap perencanaan, dan pada saat pelelangan membantu panitia lelang dalam menyusun Harga Penawaran Sendiri ( HPS ), serta membantu memberikan penjelasan pekrjaan saat aanwijzing.
·         Pada tahap pelaksanaan konsultan MK ( Menejemen Konstruksi ) mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan menyusun laporan dari awal proses kegiatan hingga akhir pekerjaan.  

2.       Konsultan Perencana
Tugas – tugasnya :
·         Membuat skema / konsep pemikiran awal ( maksud dan tujuan ),
·         Membuat desain pra rencana termasuk didalamnya pekerjaan penyelidikan data lapangan / kondisi tapak / lingkungan, menyusun usulan kerja ( uraian tentang persyaratan setempat ), dan pengurusan surat – surat ijin yang diperlukan,
·         Membuat gambar pelaksanaan lapangan, gambar detail dan bestek ( uraian Rencana Kerja dan Syarat2 ),
·         Membuat rencana anggaran biaya,
·         Mengikuti penjelasan gambar rencana dan bestek pekerjaan ( aanwijzing ),
·         Mengikuti proses pelelangan pekerjaan ( tender ),
·         Melakukan pengawasan berkala ( kesesuaian bestek pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dan kesesuaian dari sudut perancangan arsitektur.
 
3.       Konsultan Pengawas
Tugas – tugasnya :
·         Mewakili pihak bouwheer / pemilik dalam segala hal menyangkut pengawasan dan pemanduan antara kesesuaian gambar – gambar bestek, syarat – syarat teknis pelaksanaan proyek.
·         Konsultan pengawas juga bertugas sesuai dengan keahliannya mengawasi seluruh kegiatan konstruksi mulai dari persiapan, penggunaan, mutu bahan / material, pelaksanaan pekerjaan, dan finishing hasil pekerjaan sebelum diserahkan kepada pembeli proyek ( bowheer ).


Praktek jasa konsultasi dapat dilihat dalam 4 ( empat ) hal :
Ø  Organisasi konsultan yang disusun,
Ø  Inti kegiatan konsultansi dan perencanaan tenaga kerja yang didayakan ( corporate business and manpower planning ),
Ø  Hubungan dengan klien, pemasaran, dan pengembangan bisnis,
Ø  Menjalankan divisi dalam organisasi corporate ( running a division )
Keempat hal tersebut merupakan lingkup kegiatan dasar yang dipunyai oleh sebuah institusi pelayanan jasa konsultansi.
Ada beberapa kegiatan yang harus diagendakan pada perusahaan jasa konsultansi, antara lain:
Ø  Kegiatan umum, promosi, dan marketing ( 10 % ),
Ø  Penyusunan proposal ( 18 % ),
Ø  Pelatihan ( 2 % ),
Ø  Riset dan pengembangan ( 3 % ),
Ø  Administrasi keuangan dan kepegawaian ( 11 % ),
Ø  Penanganan proyek ( 50 % ), dan
Ø  Lain – lain ( 6 % ).

Rincian bagian kegiatan dalam jasa konsultansi yang terbesar adalah penanganan proyek, artinya bahwa proyek merupakan bagian terbesar memberikan kontribusi keberlangsungan suatu perusahaan jasa konsultansi.