Hal - Hal Yang Mendasari Desain Masjid
Masjid (Masjid
dalam bahasa Arab) adalah tempat untuk ibadah umat Islam. Akar kata dari
masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam
sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini
berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
Masjid memiliki fungsi
yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Sebagai bangunan sakral umat Islam,
masjid bukan saja berperan sebagai tempat melaksanakan kewajiban ibadah shalat
lima waktu secara berjamaah, shalat jumat dan sebagainya, akan tetapi masjid
juga dijadikan sebagai sentra aktivitas sosial, pendidikan, politik dan
lainnya.
Ada hal – hal penting
yang mendasari desain masjid.
·
Bentuk
Denah masjid berbentuk
segi empat. Hal ini dilakukan secara logis sesuai dengan kebutuhan shaf-shaf
dalam shalat berjamaah. Bentuk persegi akan membuat ruang-ruang yang terbentuk
dapat dimanfaatkan seluruhnya, sedangkan denah yang berbentuk sudut-sudut
tertentu (lancip) akan membuat ruangan banyak yang terbuang. Ini berarti,
berlebih-lebihan atau mubazir.
Sebagai bangunan spesifik umat Islam,
masjid memiliki beberapa komponen utama seperti yang terdapat pada Masjid
Nabawi, yaitu shahn (ruang luas terbuka), al
haram atau baitus shalah (ruang utama shalat), mihrab, mimbar dan kiblat (petunjuk arah kiblat). Unsur-unsur yang diletakkan Rasulullah tersebut merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh sebuah masjid. Karena itu, Masjid Nabawi menjadi cikal bakal masjid-masjid di seluruh dunia.
haram atau baitus shalah (ruang utama shalat), mihrab, mimbar dan kiblat (petunjuk arah kiblat). Unsur-unsur yang diletakkan Rasulullah tersebut merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh sebuah masjid. Karena itu, Masjid Nabawi menjadi cikal bakal masjid-masjid di seluruh dunia.
Karakter masjid berbeda
dengan bangunan peribadatan yang lain seperti gereja atau kuil. Pada bangunan
gereja atau kuil, ruang dalam bangunan haruslah sedapat mungkin dibuat setenang
dan sekhidmat mungkin sehingga orang dapat khusyuk beribadah, sementara pada bangunan
masjid harus dipisahkan antara bagian yang memungkinkan ibadah secara khusyuk
dengan bagian yang memungkinkan pergerakan dan aktivitas yang lebih bebas.
Karenanya diperlukan perancangan dan zoning yang lebih jelas dan dinamis.
·
Menara dan Kubah
Menara masjid muncul
agak belakangan, seperti halnya kubah, pada awalnya merupakan elemen sekunder
dalam bangunan masjid. Namun, dalam
perkembangan selanjutnya dan sejalan dengan dinamika peradaban umat Islam, menara menjadi bagian penting dari sebuah masjid, baik dalam memberikan makna artistik atau makna fungsional.
perkembangan selanjutnya dan sejalan dengan dinamika peradaban umat Islam, menara menjadi bagian penting dari sebuah masjid, baik dalam memberikan makna artistik atau makna fungsional.
Kubah memiliki fungsi
sebagai penanda arah kiblat dari bagian luar dan menerangi bagian interior
masjid. Kubah merupakan ciri atau identitas masjid, dengan adanya kubah
tercipta suasana yang agung, sehingga manusia merasa kecil dihadapan Khaliknya.
·
Ornamen
Ornamen atau gaya
ornamentik dapat divisualisasikan dengan huruf-huruf kaligrafi, seperti huruf
“Arab Kufa” dan “Karmalis” yang merupakan salah satu ornament geometris berisi
tulisan lafazd Al-Qur’an sebagai hiasan masjid.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar